Makan Bergizi Gratis, Kantin Sekolah Berkembang atau Melayang
Advertisement
Program pemerintahan Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka memberi makan bergizi gratis kepada para siswa sekolah menjadi salah satu program yang sangat ditunggu tunggu masyarakat untuk segera direalisasikan.
Meski demikian, kebijakan makan bergizi gratis bagi anak sekolah masih menjadikan beban negara dan akan mengurangi anggaran program lain yang lebih penting. Program makan siang gratis terus digodok, anggaran per anak awalnya dirancang Rp15.000, setelah dianalisis dengan berbagai pertimbangn dan ketersdiaan anggaran, dirasa cukup dengan Rp10.000.
Advertisement
Anggaran sudah dipatok Rp7,1 triliun dan sudah dibentuk Badan Pangan Nasional, sehingga makan bergizi gratis sudah tinggal menunggu waktu. Uji coba di beberapa tempat juga sudah dilakukan dna program itu rencananya direalisasikan Januari 2025.
Pemberian makan bergizi gratis sangat berarti bagi masyarakat kelas bawah. Anak sekolah sejahtera, tidak kelaparan, orang tua tidak terbebani menyiapkan uang saku setiap hari, jatah uang saku dapat ditabung untuk menyiapkan keperluan alat sekolah yang lain.
Inilah pimpinan yang bijak yang dapat memahami kondisi kehidupan rakyat kecil. Pemerintah yang menyejahterakan wong cilik, pemerintah yang tidak hanya memikirkan dirinya sendiri.
Di balik itu semua, sekolah-sekolah kita sudah memiliki kantin untuk penyediaan makan siang para siswa, guru, dan karyawan. Untuk mampu belajar sampai pukul 15.30 WIB dimulai pukul 07.00 WIB, para siswa dan guru pasti mengalami penurunan energi, sehingga di siang hari harus makan siang. Oleh sekolah, program itu dilakanakan di kantin sekolah. Untuk mengendalikan anak tidak jajan di luar sekolah, sekolah menyediakan kantin.
Keuntungan Sekolah
Program makan bergizi gratis yang diperuntukkan bagi para siswa sekolah pasti akan bergesekan dengan pengelolaan kantin sekolah, mengingat lokasinya sama dan konsumennya sama. Manakala program makan bergizi gratis pengelolaannya diserahkan kepada sekolah yang didelegasikan kepada kantin sekolah, maka sangat memungkinkan kantin sekolah akan berkembang. Dana yang ada dapat dikelola untuk menyiapkan makan bergizi gratis bagi para siswa di sekolah. Dana yang ada juga dapat dikelola secara merata untuk seluruh siswa guru dan karyawan, walaupun guru dan karyawan 10% dari jumlah siswa, dan pengelola kantin menambah 10% untuk anggaran guru dan karyawan.
Kantin sekolah dapat berkembang dan menjadi nyaman. Namun, kantin harus sanggup memikul tanggung jawab mengelola sampah. Jika banyak yang makan dengan piring yang kemudian dicuci sendiri oleh anak, itu artinya tidak menimbulkan sampah di sekolah.
Apabila program makan bergizi gratis dikelola pihak ketiga, memang akan menghidupkan UMKM. Namun, pasti timbul masalah di sekolah. Pengelola kantin akan terganggu. Dari uji coba makan siang di Jakarta, tempat makan menggunakan kotak kardus atau mika akan menimbulkan sampah yang melimpah di sekolah. Untuk mengurangi sampah makan siang sebaiknya sekolah menyediakan ruang kantin, dikelola kantin, makan memakai piring. Setelah makan, siswa mencuci piring sehingga sampah bisa dikendalikan.
Berdasarkan pengalaman saat pembagian bantuan sosial kepada masyarakat, mereka berbelanja beras, telur, daging ayam atau sejenisnya. UMKM yang ditunjuk untuk melayani belanja para penerima bantuan sosial ini berkesempatan menjadi usaha yang berkembang. Namun, para pedagang yang biasanya berjualan melayani kebutuhan masyarakat yang tidak ditunjuk melayani belanja bantuan sosial cukup gigit jari. Warga yang menjadi pelanggan telah belanja di pos belanja yang disediakan oleh orang yang ditunjuk pemerintah. (*)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement
Bank BPD DIY Teken Perjanjian Kerja Sama Layanan Perbankan dan Digitalisasi SMA
Advertisement
Masih Ingat Tokoh Rapunzel? Disney Bakal Bikin Live Action Film Tangled
Advertisement
Advertisement
Advertisement