Advertisement

HIKMAH RAMADAN: Hikmat Menonton Iklan Ramadan

Zein Mufarrih Muktaf
Selasa, 19 Maret 2024 - 06:07 WIB
Bhekti Suryani
HIKMAH RAMADAN: Hikmat Menonton Iklan Ramadan Zein Mufarrih Muktaf - Dok. Pribadi

Advertisement

Sebagai generasi milenial yang lahir di era 1980-an dan menjadi bagian dari era televisi swasta di tahun awal 1990-an saya jelas bagian dari generasi unik jika dikaitkan dengan penyiaran televisi. Karena kami merupakan generasi transisi dari era televisi publik (TVRI) ke masa di mana era televisi swasta hadir.

Bisa dibilang, era 1990-an adalah era hadirnya acara televisi yang sebegitu menariknya dan era di mana kita mulai merasakan sensasi program acara ‘dipotong’ iklan.

Advertisement

Harus diakui kemunculan televisi swasta di awal tahun 1990-an memberikan banyak pengalaman yang menyenangkan, khususnya di saat Ramadan dan Lebaran tiba. Kami merasakan suasana bulan Ramadan dan juga Hari Raya Idulfitri menjadi lebih semarak dari masa sebelumnya. Tengok saja acara Sahur Kita yang dipandu oleh Eko Patrio dan Ulfa Dwiyanti yang banyak menjadi perhatian masyarakat Indonesia kala itu . Sosok Dedi Mizwar juga menjadi ikon yang rutin muncul pada program televisi Ramadan, salah satunya dalam program acara bernama Lorong Waktu yang diputar menjelang buka puasa.

Namun dalam kesempatan ini saya tidak ingin mengajak pembaca bernostalgia dengan program siaran Ramadan masa itu, namun saya ingin mengajak pembaca mengingat kembali iklan-iklan Ramadan dan Idulfitri kala itu. Sungguh pun kita harus mengakui, bahwa semarak Ramadan di televisi tidak hanya diramaikan oleh program siaran bertema Ramadan, namun juga iklan-iklannya.

Sungguh naif jika kita tidak mengakui jika iklan-iklan versi Ramadan juga mencuri perhatian kita di saat Ramadan. Membuat cara menonton iklan cenderung lebih ”hikmat” daripada biasanya.

Kita ambil contoh saja iklan Indomie versi Ramadan yang muncul setiap tahun. Saking seriusnya membuat iklan untuk Ramadan, Indomie sampai membuat jingle khusus untuk Ramadan. Tak hanya Indomie, iklan Sirup Marjan dan Kong Guan juga produk yang iklannya sangat konsisten muncul menjelang hingga akhir bulan puasa Ramadan. Hingga kita harus menyadari bahwa produk-produk ini iklannya ditunggu di saat bulan Ramadan. Beberapa iklan dibuat dengan cukup menyentuh perasaan penontonnya, misalnya iklan korporat PT Djarum, PT Gudang Garam, dan juga PT Pertamina. Iklan dari perusahaan-perusahaan ini juga cukup ditunggu-tunggu di saat Ramadan dan Lebaran.

Andil Besar
Dari gambaran tersebut saya sedikit berasumsi bahwa iklan mempunyai andil besar dalam menyemarakkan dan meramaikan suasana Ramadan. Dengan iklan yang muncul dengan suasana Ramadan bahkan Lebaran, saya merasakan adanya kedekatan yang cukup kuat dengan iklan tersebut. Terlebih lagi jika iklan tersebut mampu menemukan insight yang kuat terkait Ramadan atau bahkan Lebaran.

Maka tak ayal, saat tahun ini sirup Marjan merilis iklan versi Ramadannya, antusiasme masyarakat cukup tinggi hingga menjadi trending topic di beberapa apliaksi sosial media . Bisa jadi antusiasme itu karena rasa rindu, atau mungkin bentuk ‘syarat’ kita bahwa Ramadan harus dimeriahkan dengan iklan tersebut. Maka dari fenomena itu, kita harus jujur dalam hati bahwa sebegitu penting iklan Ramadan bagi kita.

Zein Mufarrih Muktaf
Dosen Ilmu Komunikasi UMY

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

alt

Nobar Lesehan bareng Warga, Sultan Bilang Begini Usai Timnas Kalah di Semifinal Piala Asia U-23

Jogja
| Senin, 29 April 2024, 23:37 WIB

Advertisement

alt

Lirik Lagu SPOT, Duet Zico dengan Jennie BLACKPINK yang Hebohkan BLINK

Hiburan
| Senin, 29 April 2024, 12:37 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement