Advertisement

OPINI: Dari QRISnomics Menuju Yogya QRIStimewa

Y. Sri Susilo
Senin, 22 April 2024 - 06:07 WIB
Bhekti Suryani
OPINI: Dari QRISnomics Menuju Yogya QRIStimewa Y. Sri Susilo - Dok. Pribadi

Advertisement

Perkembangan dan kemajuan ekonomi saat ini didukung oleh kemajuan teknologi digital. Ekonomi digital adalah konsep ekonomi yang menggunakan teknologi digital sebagai elemen kunci dalam proses produksi, distribusi, dan konsumsi barang dan jasa (www.binus.ac.id).

Salah satu ciri dari ekonomi digital adalah adopsi teknologi digital untuk meningkatkan proses produksi yang lebih efisien, menghubungkan bisnis dengan pelanggan serta menciptakan inovasi untuk mendorong produktivitas. Ujungnya akvitas ekonomi yang berbasis teknologi digital dapat menjadi akselerator pertumbuhan ekonomi.

Advertisement

Berikut contoh penerapan ekonomi digital dalam akvitas ekonomi dan bisnis yaitu e-commerce dan fintech. Platform atau market place seperti Tokopedia, Bukalapak, Blibli dan Shopee memungkinkan penjual dan pembeli untuk bertransaksi secara online. Market place tersebut dapat menghubungkan produsen lokal dengan pasar baik antardaerah dan antarnegara.

Selanjutnya, perusahaan fintech, misalnya GoPay dan OVO, telah mengubah dan membantu cara menyelesaikan transaksi keuangan dengan lebih cepat dan mudah. Perusahaan fintech telah menyediakan layanan pembayaran digital, pinjaman online, dan investasi melalui aplikasi digital.

Di Indonesia, perkembangan pembayaran digital mengalami kemajuan signifikan. Salah satu aplikasi pembayaran digital adalah QRIS (Quick Response Code Indonesian Standard). Selanjutnya QRIS adalah standardisasi pembayaran menggunakan metode QR Code dari Bank Indonesia bersama Asosiasi Sistem Pembayaran Indonesia (ASPI) agar proses transaksi dengan QR Code yang dilakukan lebih mudah, cepat, dan terjaga keamanannya.

Manfaat QRIS bagi pengguna, antara lain (Sri Susilo, 2021): (1) pembayaran dengan non-tunai dengan lebih cepat dan mudah. (2) Tidak perlu membawa uang tunai dalam jumlah yang cukup banyak. (3) Pengguna terlindungi karena semua Penyelenggara Jasa Sistem Pembayaran (PJSP) penyelenggara QRIS sudah pasti memiliki izin dan diawasi oleh Bank Indonesia (BI).

Selanjutnya manfaat QRIS bagi merchant, antara lain (Sri Susilo, 2021): (1) transaksi lebih cepat dan efisien. (2) Meminimalisasi penipuan dan penggunaan uang palsu. (3) Transaksi tercatat otomatis dan bisa dilihat setiap saat. (4) Mengurangi biaya pengelolaan kas. (5) Membangun informasi profil kredit (credit profile) untuk memudahkan memperoleh kredit dari lembaga keuangan.

Berdasarkan data Kantor Perwakilan BI DIY (2024), perkembangan jumlah merchant QRIS di DIY 641.000 merchant per 31 Juli 2023. Bertambah 81.136 dibandingkan per Desember 2022. Sementara pengguna QRIS 694.000 per 31 Juli 2023 naik 153.444 dibandingkan Desember 2022. Capaiannya 58,76% dari target user QRIS 2023. Pada 2023, capaian merchant QRIS di DIY mencapai 711.972 merchant di mana 55% didominasi oleh kategori Usaha Mikro Kecil (UMK). Pada periode yang sama jumlah pengguna mencapai 821.600 dan volume transaksi sebesar 64,56 juta. QRIS telah ditemukan sebagai alat pembayaran baik di pertokoan, hotel, restoran, warung makan, kafe, rumah sakit, rumah ibadah, jasa parkir dan sebagainya.

Hasil Studi
Dalam impelementasi QRIS di lapangan dapat berjalan dengan baik meskipun masih ditemui sejumlah kendala. Hasil studi Natalia dan Wardhana (2023) menunjukkan terdapat pengaruh positif variabel persepsi kemudahan penggunaan dan keamanan terhadap kepuasan nasabah pengguna QRIS sebagai alat pembayaran dengan UMKM di Kota Jogja.

Kemudian hambatan yang dirasakan masyarakat dalam menggunakan QRIS meliputi gangguan jaringan atau sinyal pada provider nasabah, gangguan pada mobile banking nasabah, kemampuan teknologi smartphone nasabah yang masih kurang canggih dan kode QR yang kurang jelas terbaca.

Anggraini dan Pambudi (2024) melakukan riset terkait implementasi kebijakan penerapan QRIS dalam pembayaran retribusi parkir di Kota Jogja. Hasil penelitian ini menunjukkan implementasi kebijakan penerapan QRIS telah dilakukan dengan penetapan standar dan sasaran yang tepat. Kendala yang muncul adalah kurangnya pengetahuan juru parkir tekait teknologi.

Faktor pendukung implementasi kebijakan adalah regulasi yang pasti dan komunikasi yang baik antar pelaksana. Sedangkan faktor penghambat lainnya adalah kualitas juru parkir dan tingkat partisipasi masyarakat yang relatif.

Prabowo (2023) mengkaji kinerja sistem pembayaran QRIS di Jogja dari sudut pandang konsumen. Studi ini menemukan sikap, niat, kemudahan penggunaan, dan persepsi manfaat secara positif mempengaruhi adopsi QRIS.

Sementara norma subjektif dan keamanan transaksi pembayaran juga merupakan faktor penting untuk dipertimbangkan. Secara keseluruhan, studi ini menunjukkan QRIS memiliki potensi untuk mendukung pembayaran digital dan meningkatkan pengalaman konsumen QRIS di Indonesia.

Dari ketiga hasil studi tersebut maka QRIS telah berdampak positif bagi perekonomian, khususnya sebagai alat pembayaran digital atau non-tunai. QRIS telah menjadi bagian yang penting dalam aktivitas ekonomi, khususnya ekonomi digital.

Sebutan QRISnomics sudah layak disematkan untuk implementasi QRIS di wilayah DIY. Upaya implementasi QRIS harus dilakukan secara berkelanjutan.

Kantor Perwakilan BI DIY bersama Perbankan serta pemangku kepentingan lain (perguruan tinggi, pemerintah daerah, asosiasi pengusaha, operator jaringan seluler dan komunitas masyarakat) wajib bersinergi dan berkolaborasi agar pengguna dan merchant QRIS terus bertambah sepanjang waktu.

Jika intensitas penggunaan QRIS selalu meningkat maka sebutan “Yogya QRIStimewa” layak disematkan untuk wilayah DIY. Selamat datang “Yogya QRIStimewa”, istilah yang diperkenalkan oleh Ibrahim (Kepala Perwakilan BI DIY). Sebutan baru bagi DIY, di samping sebutan “Kota Pelajar”.

Y. Sri Susilo
Dosen Prodi Ekonomi Pembangunan FBE UAJY, Pengurus Pusat ISEI dan Pengurus Kadin DIY

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

alt

Orang Tua Harus Miliki Bekal untuk Mendidik Anak di Era Digital

Jogja
| Jum'at, 03 Mei 2024, 22:17 WIB

Advertisement

alt

Perankan Tokoh Antagonis, Aktor Korea Park Sung Hoon Justru Digemari Penonton

Hiburan
| Jum'at, 03 Mei 2024, 14:57 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement