Advertisement

OPINI: Ekonomi Digital dalam Metaverse: Potensi dan Prospeknya

Oscar Chrismadian Noventa 
Kamis, 11 Juli 2024 - 06:07 WIB
Bhekti Suryani
OPINI: Ekonomi Digital dalam Metaverse: Potensi dan Prospeknya Oscar Chrismadian Noventa - Dok. Pribadi

Advertisement

Metaverse, konsep yang menggabungkan dunia fisik dan digital menjadi satu realitas virtual, telah menjadi pusat perhatian dalam berbagai sektor, termasuk ekonomi. Di dalam metaverse, pengguna dapat berinteraksi, bekerja, bermain, dan bertransaksi secara digital dalam lingkungan yang kaya akan pengalaman imersif. 

Potensi ekonomi digital dalam metaverse semakin jelas terlihat dengan data yang menunjukkan pertumbuhan pesat pengguna dan nilai transaksi yang semakin meningkat. Menurut laporan terbaru, jumlah pengguna metaverse diproyeksikan mencapai 1,5 miliar orang pada tahun 2030, dengan nilai transaksi dalam metaverse diperkirakan akan melampaui $1 triliun dalam dekade ini. 

Advertisement

Angka-angka ini mencerminkan antusiasme global terhadap peluang ekonomi yang ditawarkan oleh dunia virtual ini. Pertumbuhan pesat pengguna metaverse didorong oleh inovasi teknologi dan peningkatan aksesibilitas. Teknologi seperti virtual reality (VR) dan augmented reality (AR) memainkan peran kunci dalam menciptakan pengalaman imersif yang menarik lebih banyak pengguna. 

Perusahaan teknologi besar seperti Meta (sebelumnya Facebook), Microsoft, dan Google terus berinvestasi dalam pengembangan platform dan perangkat metaverse, mempercepat adopsi teknologi ini di kalangan konsumen. 

Selain itu, pandemi Covid-19 telah mempercepat peralihan ke dunia digital, dengan lebih banyak orang mencari hiburan, sosial, dan bahkan peluang kerja di dalam metaverse. Nilai transaksi dalam metaverse juga mengalami lonjakan yang signifikan, mencerminkan peluang ekonomi yang luas dan beragam. 

Dari perdagangan virtual, real estate digital, hingga layanan hiburan dan pendidikan, metaverse menawarkan berbagai peluang bisnis baru yang belum pernah ada sebelumnya. Non-Fungible Tokens (NFT) telah menjadi salah satu pendorong utama ekonomi digital di metaverse, memungkinkan penciptaan dan penjualan aset digital unik. 

Menurut laporan dari DappRadar, volume perdagangan NFT mencapai $23 miliar pada 2021, menunjukkan potensi besar untuk monetisasi di dunia virtual ini. Dengan infrastruktur teknologi yang terus berkembang dan meningkatnya minat global, ekonomi digital dalam metaverse memiliki prospek cerah untuk masa depan.

Potensi ekonomi digital dalam metaverse sangat besar, mencakup berbagai sektor mulai dari hiburan, pendidikan, hingga perdagangan. Di dalam metaverse, pengguna dapat mengunjungi toko virtual, menghadiri konser digital, atau bahkan mengikuti kelas di universitas virtual. 

Semua aktivitas ini tidak hanya menciptakan pengalaman baru bagi pengguna, tetapi juga membuka peluang bisnis baru yang belum pernah ada sebelumnya. Perusahaan dapat menjual produk digital dan fisik dalam lingkungan yang lebih interaktif, sementara para kreator konten dapat memonetisasi karya mereka dengan cara yang lebih efektif.

Misalnya, pakaian virtual dan properti digital menjadi tren yang menarik, memungkinkan pengguna untuk berinvestasi dalam aset yang hanya ada di dunia maya. Prospek ekonomi digital dalam metaverse juga mencakup perubahan besar dalam dunia kerja. 

Pekerjaan dan kolaborasi virtual menjadi lebih mungkin dengan adanya teknologi VR dan AR yang semakin canggih. Kantor virtual memungkinkan tim yang tersebar di seluruh dunia untuk bekerja sama dalam lingkungan yang mendekati interaksi fisik, meningkatkan produktivitas dan kreativitas. 

Selain itu, metaverse dapat menciptakan peluang kerja baru dalam bidang-bidang seperti desain digital, pengembangan platform, dan manajemen komunitas virtual. Dengan semakin banyak perusahaan yang melihat potensi ini, investasi dalam pengembangan infrastruktur dan teknologi metaverse terus meningkat, yang pada gilirannya akan mempercepat pertumbuhan ekonomi digital.

Tantangan Ekonomi Digital

Namun, untuk mewujudkan potensi penuh dari ekonomi digital dalam metaverse, ada beberapa tantangan yang perlu diatasi. Regulasi yang jelas dan ketat diperlukan untuk memastikan keamanan dan privasi pengguna, mengingat risiko penipuan dan penyalahgunaan data yang dapat terjadi di dunia virtual. 

Mengingat sifatnya yang sangat terdesentralisasi, metaverse membutuhkan kerangka kerja hukum yang komprehensif untuk melindungi hak dan privasi pengguna. Regulasi yang jelas diperlukan untuk mengatasi masalah seperti pencurian identitas, penipuan, dan pelanggaran hak cipta. 

Selain itu, upaya harus dilakukan untuk memastikan bahwa data pengguna dikelola dengan aman dan transparan, mengingat banyaknya informasi pribadi yang dapat diakses dalam dunia virtual. Selain itu, infrastruktur teknologi yang mendukung metaverse harus andal dan mudah diakses oleh semua kalangan, bukan hanya mereka yang memiliki sumber daya dan teknologi terbaru. 

Upaya untuk menjembatani kesenjangan digital dan memastikan inklusivitas dalam partisipasi ekonomi di metaverse sangat penting. Dengan mengatasi tantangan ini, metaverse dapat menjadi ekosistem yang tidak hanya menguntungkan secara ekonomi tetapi juga inklusif dan berkelanjutan, membuka jalan bagi masa depan yang lebih cerah dalam ekonomi digital.

Perhatian terhadap etika dan norma sosial menjadi semakin penting untuk memastikan bahwa lingkungan virtual ini menjadi tempat yang aman dan inklusif bagi semua pengguna. Metaverse harus dirancang dan diatur dengan memperhatikan nilai-nilai keadilan, privasi, dan hak asasi manusia. Ini termasuk menangani masalah seperti pelecehan online, diskriminasi, dan penyalahgunaan kekuasaan, yang dapat berdampak signifikan pada pengalaman pengguna. 

Norma sosial dalam metaverse harus mencerminkan dan memperkuat prinsip-prinsip keharmonisan dan penghormatan yang berlaku di dunia nyata. Dengan membangun dan menegakkan kerangka etika yang kuat, kita dapat memastikan bahwa metaverse berkembang sebagai ruang yang positif dan memberdayakan bagi semua penghuninya.

Secara keseluruhan, meskipun tantangan yang dihadapi cukup kompleks, potensi dan prospek ekonomi digital dalam metaverse sangat menjanjikan. Dengan pertumbuhan pengguna yang pesat dan nilai transaksi yang semakin meningkat, metaverse menawarkan peluang besar untuk inovasi dan pertumbuhan ekonomi di berbagai sektor. 

Jika tantangan regulasi, keamanan, dan infrastruktur dapat diatasi dengan baik, metaverse dapat menjadi pilar utama dalam ekonomi digital masa depan. Melalui kolaborasi antara pemerintah, industri, dan masyarakat, kita dapat membangun ekosistem metaverse yang aman, inklusif, dan berkelanjutan, membuka jalan bagi era baru interaksi digital yang lebih kaya dan bermakna.

Oscar Chrismadian Noventa 

Dosen Departemen Manajemen Fakultas Bisnis dan Ekonomika Universitas Atma Jaya Yogyakarta

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

alt

Jalur Bus Trans Jogja ke Sejumlah Lokasi Wisata, Malioboro, Taman Pintar dan Kraton Jogja

Jogja
| Minggu, 08 September 2024, 05:57 WIB

Advertisement

alt

PROJEK-D VOL.3 Siap Guncang DeTjolomadoe Akhir Pekan Ini

Hiburan
| Sabtu, 07 September 2024, 20:07 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement