Advertisement

OPINI: Puasa untuk Mengurangi Food Waste

Agung Nugroho
Sabtu, 06 April 2024 - 06:37 WIB
Bhekti Suryani
OPINI: Puasa untuk Mengurangi Food Waste Agung Nugroho - Dok. Pribadi

Advertisement

Ibadah puasa Ramadan mengajarkan kita banyak hal, salah satunya terkait dengan bagaimana kita mengendalikan nafsu makan dan memperlakukan makanan kita. Selama Ramadan ini seperti sudah menjadi kebiasaan, banyak dari kita menghadirkan makanan yang tidak atau jarang dikonsumsi di keseharian.

Selama Ramadan rasanya kita ingin mengonsumsi aneka makanan dan minuman pada saat berbuka puasa. Banyak makanan yang disiapkan atau bahkan dibeli di warung-warung yang menyediakan takjil, seakan tidak ingin kalah war takjil dengan yang nonmuslim agar bisa mendapatkan makanan yang diinginkan, sebagaimana fenomena yang muncul saat ini.

Advertisement

Namun pada akhirnya pada saat berbuka, setelah beberapa tegukan dan beberapa suapan perut sudah terasa penuh, apalagi jika berbuka dengan gorengan. Makanan yang tersisa selanjutnya dipanaskan dengan harapan bisa dimakan lagi saat sahur atau berbuka dihari berikutnya. Tetapi kenyataan kadang berkata lain, karena pada akhirnya makanan tidak sempat dikonsumsi lagi sebab penampakannya sudah tidak menarik, apalagi kandungan Gizinya sudah berkurang banyak. Perjalanan terakhir makanan ini adalah dibuang di tempat sampah.

Perilaku menyia-nyiakan atau membuang makanan ini dalam catatan PBB, pada 2022 secara global, diperkirakan manusia telah menyia-nyiakan 1,05 miliar metrik ton makanan. Angka tersebut merupakan seperlima dari makanan yang tersedia bagi masyarakat disia-siakan oleh rumah tangga, restoran, dan sektor layanan makanan lainnya termasuk ritel.

Disebutkan dalam laporan tersebut, rumah tangga membuang 631 juta metrik ton makanan atau 60% dari total. Sementara sektor jasa makanan menyumbang 28% serta dari ritel 12%. Sebagian besar sampah makanan dibuang ke TPA dan menghasilkan metana saat terurai yang memiliki kekuatan pemanasan sekitar 80 kali lipat dibandingkan CO2 selama 20 tahun pertama.

Statistik mengejutkan tersebut, diterbitkan dalam Laporan Indeks Limbah Makanan Program Lingkungan PBB (UNEP) 2024. Disampaikan juga bahwa rata-rata orang membuang 79 kilogram makanan setiap tahunnya, yang berarti setidaknya satu miliar porsi makanan terbuang per hari di rumah tangga.

Sampah makanan bukan hanya fenomena 'dunia kaya'. Jumlah makanan yang terbuang di negara-negara berpendapatan tinggi dan menengah hanya berselisih tujuh kilogram per orang tiap tahunya. Indonesia menempati peringkat kedua sebagai negara penghasil food waste atau makanan yang terbuang dan menjadi sampah.

Volume Sampah
Food waste diartikan sebagai setiap makanan dengan kualitas baik yang dapat dikonsumsi manusia tetapi karena alasan tertentu tidak dikonsumsi dan tidak dimanfaatkan. Berdasarkan data United Nations Environment Programme (UNEP) pada 2020 lalu, tercatat angka food waste di Indonesia mencapai 20,94 juta metrik ton. Nilai kehilangan ekonomi pada tahap food waste ini antara Rp107 triliun sampai Rp346 triliun. Angka food waste tersebut meningkat berdasarkan hasil penelitian Bappenas pada 2021 di mana dinyatakan persentase sampah makanan Indonesia telah mendominasi hingga 44% dari seluruh jenis limbah sampah.

Adapun jumlahnya sekitar 23-48 juta ton. Jika dikalkulasi, setiap orang membuat sampah makanan sebanyak 115-185 kilogram per tahun, dengan kerugian ekonomi sebesar 4-5% Produk Domestik Bruto (PDB) nasional atau setara dengan Rp213 tiliun sampai Rp551 triliun.

Data tersebut menyatakan tahap konsumsi menjadi penyumbang terbesar darurat sampah makanan di RI. Tahap konsumsi ini berkaitan dengan perilaku orang-orang yang masih sering menyisakan makanan, perilaku yang terkadang masih dianggap sepele bagi kebanyakan orang.

Padahal, agama Islam mengajarkan untuk tidak membuang-buang makanan. Perilaku membuang makanan merupakan perbuatan buruk karena termasuk sikap boros, menyiakan-nyiakan atau merusak harta, menyepelekan nikmat dan kufur terhadap nikmat tersebut.

Al-Qur’an Surat Al-Isra: 26-27 menyatakan “Dan berikanlah kepada keluarga-keluarga yang dekat akan haknya, kepada orang miskin dan orang yang dalam perjalanan, dan janganlah kamu menghambur-hamburkan [hartamu] secara boros. Sesungguhnya pemboros-pemboros itu adalah saudara-saudara setan dan setan itu adalah sangat ingkar kepada Tuhannya.”

Makanan dalam hal ini juga merupakan harta, yang diperoleh dengan menggunakan uang. Selain itu ada tuntunan lain yang perlu kita perhatikan dalam Surat Al A’raf ayat 31: “Makan dan minumlah dan janganlah berlebih-lebihan. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang berlebih-lebihan.”

Artinya makan dan minum yang cukup, sesuai dengan yang dibutuhkan. Terkait dengan perilaku makan, pernah diriwayatkan bagaimana seorang tabib dari Mesir bertanya kepada Rasulullah apa rahasia umat Rasulullah di Madinah terlihat sehat dan tak pernah sakit. Rasulullah menjawab “Kami adalah umat yang tidak makan sebelum lapar dan berhenti sebelum kenyang.” Perlu kita ingat juga kalau Rasulullah SAW pernah bersabda pula dalam riwayat lainnya:

“Tidaklah sekali-sekali manusia memenuhi sebuah wadah yang lebih berbahaya dibandingkan perutnya sendiri [lambung]. Cukuplah bagi anak Adam beberapa suap makanan untuk menegakkan tubuhnya. Jika ia harus mengisinya, maka sepertiga bagian untuk makanannya, sepertiga lagi untuk minumannya, dan sepertiga lagi untuk nafasnya [udara]”.

Marilah kita selalu jadikan momentum puasa Ramadan sebagai cara untuk bisa menghormati makanan. Sangat penting untuk dipahami bahwa tujuan utama puasa Ramadan bukan untuk makan dan minum sebanyak mungkin pada malam hari saat berbuka puasa. Menghormati dan menghargai makanan tidak hanya dalam konteks berbagi kepada yang lebih membutuhkan tetapi juga dalam mengurangi sisa makanan di rumah kita dengan mengonsumsi seperlunya dan secukupnya sesuai kebutuhan, bukan keinginan.

Agung Nugroho
Kaprodi S1 Gizi Unisa Yogyakarta

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

alt

Nobar Lesehan bareng Warga, Sultan Bilang Begini Usai Timnas Kalah di Semifinal Piala Asia U-23

Jogja
| Senin, 29 April 2024, 23:37 WIB

Advertisement

alt

Lirik Lagu SPOT, Duet Zico dengan Jennie BLACKPINK yang Hebohkan BLINK

Hiburan
| Senin, 29 April 2024, 12:37 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement